PERISTIWA ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW - SKI 4/2
PERISTIWA ISRA MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW
Tahu kah kamu apa yang di maksud dengan Isra Mikraj?
Isra Mikraj berasal dari dua kata, yaitu Isra dan Mikraj. Kata Isra mempunyai arti perjalanan Nabi Muhammad Saw. di malam hari. Sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha. Dalam sejarah Islam, yang dimaksud dengan Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad Saw. di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha.
1. Perjalanan Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Peristiwa Isra Mikraj terjadi pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M. Pada malam itu
Nabi Muhammad Saw. sedang berada Hathim dekat Ka’bah. Malaikat Jibril datang
menghampiri Rasullah Saw. dan membelah dadanya. Malaikat Jibril kemudian
membersihkan dada Rasulullah Saw. dengan air Zam-Zam. Kemudian Malaikat Jibril
memasukkannya hikmah dan iman yang telah disiapkan dalam bejana emas.
Malaikat Jibril mendampingi Rasulullah Saw. mengendarai Buraq menuju
Masjidil Aqsa di Palestina. Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanannya ke
Masjidil Aqhsa melewati beberapa tempat, diantaranya Madinah, Madyan, Tursina
dan Betlehem. Selama perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqhsa, Nabi
Muhammad Saw. mengalami peristiwa-peristiwa yang sangat bermakna. Setelah
sampai di Masjidil Aqsha, Nabi Muhammad Saw. salat dua rakaat.
2. Perjalanan Mikraj dari Masjidil Aqsa ke langit ke tujuh dan Sidratul
Muntaha
Perjalanan Mikraj Nabi Muhammad Saw. di mulai dari Masjidil Aqsa naik kelangit
Dunia. Di langit yang pertama Nabi Muhammad Saw. dan Malaikat Jibril bertemu
dengan Nabi Adam a.s. yang di sebelah kanannya ada hitam-hitam dan disebelah kirinya
ada hitam-hitam. Apabila melihat disebelah kananya, tertawalah Nabi Adam a.s, dan
apabila melihat ke sebelah kirinya, menangislah beliau. Hitam-hitam yang disebelah
kanan adalah anak cucu Nabi Adam a.s yang ahli surga, sedangkan yang sebelah kiri
adalah ahli neraka.
Di langit ke dua, Nabi Muhammad Saw. dan Malaikat Jibril bertemu dengan
Nabi Yahya a.s. dan Nabi Isa a.s. Setelah memberi salam kepada beliau berdua, Nabi
Muhammad Saw. melanjutkan perjalanan ke langit ke tiga dan bertemu dengan Nabi
Yusuf a.s. dan berturut-turut naik ke langit ke empat bertemu dengan Nabi Idris a.s.,
di langit ke lima bertemu dengan Nabi Harun a.s., di langit ke enam bertemu dengan
Nabi Musa a.s. dan di langit ke tujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s.
Di langit ke tujuh, Nabi Muhammad Saw. dan Malaikat Jibril naik ke Sidratul
Muntaha yang di dalamnya terdapat empat sungai. Dua sungai ada di dalam dan dua
sungai ada di luar. Menurut keterangan Malaikat Jibril, dua sungai yang ada di dalam
itu dua sungai yang ada di surga dan dua sungai yang mengalir ke luar itu adalah
sungai Nil dan Euphrat.
Kemudian Nabi Muhammad Saw. naik lagi ke Mustawa bertemu dengan Allah
Swt. Dalam pertemuan ini diperintahkan umat Nabi Muhammad Saw. untuk
melaksanakan salat lima puluh kali sehari semalam. Rasulullah Saw. kemudian turun
sampai langit ke enam bertemu dengan Nabi Musa a.s. Beliau menyarankan untuk
meminta keringan kepada Allah Swt. dengan alasan umat Nabi Muhammad Saw. tidak
akan sanggup untuk melaksanakannya. Setelah menghadap Allah Swt. lagi,
akhirnya kewajiban salat menjadi lima kali sehari semalam. Dengan membawa
perintah dari Allah Swt. berupa salat fardhu lima waktu sehari semalah, akhirnya Nabi
Muhammad Saw. dan Malaikat Jibril turun ke bumi.
3. Kejadian-Kejadian dalam Isra Mikraj
Nabi Muhammad Saw. dalam peristiwa Isra Mikraj melihat beberapa kejadian
diantaranya:
a. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan wajah-wajah malaikat penjaga neraka.
Badannya tinggi besar, dengan wajah yang seram dan menakutkan. Mereka tidak
pernah tersenyum sedikitpun. Hal ini menggambarkan betapa kasar malaikat
penjaga neraka, yang tidak mempunyai belas kasihan kepada orang-orang yang
disiksa di neraka. Betapapun orang-orang yang ada di neraka meminta
pertolongan kepadanya, mereka tidak akan memberi pertolongan sedikitpun.
b. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang membawa daging yang baik
dan disebelahnya ada daging yang busuk. Daging yang baik itu dibuang dan
daging yang busuk itu diambilnya. Kejadian ini menggambarkan orang yang
ketika hidup di dunia sering melakukan zina.
c. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memotong lidahnya sendiri.
Orang itu menjerit kesakitan. Setelah terpotong lidah itu tersambung
kembali dan dipotong lagi, demikian terus-menerus tiada henti. Orang itu juga
merasakan sakit berkali-kali. Inilah gambaran orang- orang ketika di dunia selalu
berkata bohong dan selalu memperbincangkan keburukan orang lain.
d. Nabi Muhammad Saw. diperlihatkan orang yang memiliki perut yang sangat
besar. Orang itu merasa kesusahan. Ketika duduk susah, berdiri susah,
apalagi untuk berjalan, susah sekali karena perutnya yang besar. Peristiwa ini
menggambarkan orang ketika hidup di dunia selalu memakan riba. Harta yang
diperolehnya tidak di dapat dengan cara yang halal.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
sumber: Buku Digital Aqidah Akhlaq Kelas 4, Dirjend Pendis Kementerian Agama RI 2020
Komentar
Posting Komentar