AKSARA JAWA

AKSARA JAWA


1. Huruf Dasar (Aksara Nglegena) 

Aksara Nglegena adalah aksara inti yang terdiri dari 20 suku kata atau biasa disebut Dentawiyanjana, yaitu: ha, na, ca, ra, ka, da, ta, sa, wa, la, pa, dha, ja, ya, nya, ma, ga, ba, tha, nga

cara menulisnya bisa dilihat disini :

https://youtu.be/XaNGENq0iC0


2. Aksara Jawa Pasangan

Huruf Pasangan (Aksara Pasangan) Aksara pasangan dipakai untuk menekan vokal konsonan di depannya. 

Misal, untuk menuliskan mangan sega (makan nasi) akan diperlukan pasangan untuk “se” agar “n” pada mangan tidak bersuara. Tanpa pasangan “s” tulisan akan terbaca manganasega (makanlah nasi). Berikut daftar Aksara Pasangan:


Simak vidio pembelajaran berikut ini :


3. Aksara Murda

Huruf Utama (Aksara Murda) Aksara Murda yang digunakan untuk menuliskan awal kalimat dan kata yang menunjukkan nama diri, gelar, kota, lembaga, dan nama-nama lain yang kalau dalam Bahasa Indonesia kita gunakan huruf besar. 

Berikut Aksara Murda serta Pasangan Murda:



4. Aksara Swara

Huruf Vokal Mandiri (Aksara Swara) Aksara swara adalah huruf hidup atau vokal utama: A, I, U, E, O dalam kalimat.  Biasanya digunakan pada awal kalimat atau untuk nama dengan awalan vokal yang mengharuskan penggunaan huruf besar.



5. Sandhangan

Huruf vokal tidak mandiri (Sandhangan) Berbeda dengan Aksara Swara, Sandangan digunakan untuk vokal yang berada di tengah kata, dibedakan termasuk berdasarkan cara bacanya.


6. Aksara Rekan

Huruf tambahan (Aksara Rekan) Aksara Rekan adalah huruf yang berasal dari serapan bahasa asing, yaitu: kh, f, dz, gh, z



7. Pratandha

Tanda Baca (Pratandha) Dalam penulisan kalimat dalam Aksara Jawa dibutuhkan pula pembubuhan tanda baca, yang berbeda-beda dalam penggunaannya.


8. Aksara Wilangan

Selain huruf, Aksara Jawa juga punya bilangan (Aksara Wilangan)



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTOSINTESIS