MANDI WAJIB SETELAH HAID DAN IHTILAM
******************************************************
MANDI WAJIB SETELAH HAID DAN IHTILAM
Hadas adalah keadaan tidak suci pada pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh shalat, tawaf dan lain sebagainya. Hadas dibagi menjadi dua yaitu hadas besar dan hadas kecil. Hadas besar adalah hadas yang dapat disucikan dengan mandi wajib sementara hadas kecil adalah hadas yang dapat disucikan dengan berwudu.
Yang termasuk hadas besar contohnya yaitu:
1. Haid
2. Ihtilam(mimpi basah)
3. Melahirkan (wiladah)
4. Nifas (keluar darah sesudah melahirkan)
Nah, sebagaimana keterangan di atas, hadas besar dapat disucikan dengan mandi wajib. Lalu apa itu mandi wajib? Simaklah keterangan berikut! Mandi ada tiga macam yaitu mandi wajib, mandi sunnah dan mandi biasa. Mandi wajib adalah mandi yang wajib dilaksanakan ketika seseorang hendak menunaikan shalat, tawaf, menyentuh mushaf al-Qur‟an, dan lainnya disebabkan orang tersebut sedang dalam kondisi berhadas besar. Jika seseorang yang berhadas besar belum mandi wajib, maka ia dikatakan masih berhadas besar. Tujuan mandi wajib berbeda dengan mandi mubah (mandi biasa) dan mandi sunnah.
Mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadas besar sementara mandi biasa dilakukan untuk membersihkan dan menyegarkan tubuh. Adapun mandi sunnah dilaksanakan untuk mengikuti sunnah Rasulullah seperti mandi ketika hendak berangkat shalat Jumat, shalat Idul Fitri, shalat Idul Adha, memasuki kota Makkah, atau setelah sadar dari pingsan.
A. Tata Cara Bersuci dari Hadas Besar
Cara bersuci dari hadas besar dapat dilaksanakan dengan mandi wajib.
Bagaimana tata cara mandi wajib itu?
Dalam melaksanakan mandi wajib untuk
bersuci dari hadas besar tidak bisa kita lakukan secara sembarangan. Mandi wajib
mempunyai tata cara tertentu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar mandi
wajib menjadi sah. Apa saja hal-hal yang harus kita perhatikan saat mandi wajib?
Hal-hal yang harus kita perhatikan saat mandi wajib antara lain:
1. Rukun Mandi Wajib
Apakah kamu tahu apa yang dimaksud dengan rukun? Rukun adalah sesuatu
yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu pekerjaan. Rukun mandi wajib artinya, sesuatu yang harus dipenuhi agar mandi wajibnya sah. Jadi apabila mandi wajib
tidak memenuhi salah satu rukunnya maka mandi wajibnya menjadi tidak sah.
Nah apa saja rukun mandi wajib?
Berikut akan kita bahas.
Rukun mandi wajib ada 2 yakni:
a. Niat
Niat mandi wajib tidak harus diucapkan. Niat boleh dilakukan di dalam hati,
namun mengucapkan niat hukumnya sunnah. Oleh karena itu, akan lebih
baik jika niat mandi kita lafalkan. Niat mandi wajib dilaksanakan pada saat
awal mengguyurkan air ke badan. Jadi dalam mandi wajib, kita dihitung
mulai mandi wajib saat melaksanakan niat. Adapun anggota badan yang
sudah kita basahi sebelum niat, maka anggota badan tersebut belum
dianggap disucikan dengan mandi wajib.
Mengingat niat merupakan rukun mandi wajib, artinya jika kita mandi wajib
namun lupa tidakberniat maka mandi wajib kita tidak sah sehingga kita
masih dalam kondisi berhadas besar. Jika kita masih berhadas besar,
tentunya kita belum bisa melaksanakan shalat, membaca dan menyentuh alQur‟an, dan sebagainya. Nah oleh karena itu, jangan sampai kita lupa berniat
saat mandi wajib.
b. Meratakan air ke seluruh tubuh
Rukun mandi wajib yang kedua adalah meratakan air ke seluruh tubuh. Ini
berarti apabila kita mandi wajib namun ada anggota badan yang masih
kering artinya mandi wajib kita belum bisa dikatakan sah. Oleh karena itu,
apabila kita melihat ada anggota badan kita yang masih kering setelah mandi
wajib, kita wajib membasuhnya.
Air yang digunakan untuk mandi wajib haruslah air yang suci dan
menyucikan. Oleh karena itu, tidak sah mandi menggunakan air yang najis
atau air yang telah bercampur dengan sesuatu yang dapat mengubah warna,
rasa atau baunya.
Adapun yang perlu kita perhatikan ketika mandi wajib
adalah daerah-daerah yang agak tersembunyi yang biasanya tidak bisa basah
jika tidak kita perhatikan dengan seksama. Contohnya apabila kita memakai
cincin yang pas di jari kita sehingga ketika kita guyur, maka bagian yang
tertutup cincin tersebut tidak terkena air. Hal ini bisa menyebabkan mandi
kita tidak sah. Oleh karena itu, kita harus benar-benar memastikan bahwa
seluruh tubuh kita telah terkena air secara merata.
Daerah yang perlu kita perhatikan lagi adalah daerah lubang hidung,
belakang telinga, lipatan-lipatan pada tubuh, sela-sela jari dan kaki, dan lainlain.
2. Sunnah Mandi Wajib Nah, setelah kita mempelajari rukun mandi wajib, kali ini kita akan mempelajari sunnah mandi wajib. Apa itu sunnah mandi wajib?
Sunnah mandi
wajib adalah sesuatu yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala namun bila
tidak dikerjakan tidak berpengaruh pada keabsahan mandi wajib. Artinya mandi
wajib kita sudah sah apabila memenuhi rukun-rukun mandi wajib meskipun
tidak melaksanakan sunnah-sunnahnya. Meskipun demikian, alangkah baiknya
jika kita dapat melaksanakan mandi wajib dengan sempurna sunnah-sunnahnya
karena hal tersebut lebih disukai oleh Allah Swt. dan Rasul-Nya.
Adapun sunnah mandi wajib antara lain:
a. Membaca basmalah bersamaan dengan niat mandi
b. Membersihkan kedua telapak tangan sebelum memasukan
ketempat air
c. Menghilangkan kotoran yang ada pada badan
d. Membersihkan kemaluan atau beristinja‟
e. Berwudu dengan sempurna sebelum mandi
f. Mencelupkan kedua tangan ke dalam air dan siramkan air ke akar - akar
rambut kepala
g. Menyiram air ke kepala sebanyak tiga kali dan mengguyurkannya
keseluruh tubuh
h. Mendahulukan anggota badan sebelah kanan
i. Tidak meminta tolong kepada orang lain kecuali ada uzur
j. Tidak berbicara kecuali ada kebutuhan
3. Bersegera Mandi Wajib
Sebagai seorang Muslim yang sudah balig, kita mempunyai kewajiban
shalat tepat pada waktunya. Apabila kita tidak shalat tepat waktu, maka kita
akan berdosa. Oleh sebab itu, hendaknya kita senantiasa berhati-hati agar waktu
shalat tidak terlewat.
Bagaimana cara untuk menjaga agar shalat tidak terlewat?
Salah satu
cara untuk menjaga agar shalat tidak terlewat adalah dengan bersegera mandi
wajib setelah ihtilamataupun setelah darah haid berhenti keluar. Jika kita
menunda-nunda mandi wajib sehingga ada shalat yang terlewat, maka kita
berdosa. Jika kita sudah terlanjur menunda-nunda waktu bersuci sehingga waktu shalat terlewat, maka kita harus mengqadha shalat yang sudah terlewat tadi dan
banyak-banyak meminta ampun kepada Allah Swt.
4. Perbedaan Mandi Wajib,
Mandi Biasa dan Mandi Sunnah
Terdapat beberapa kategori mandi, yaitu:
- Mandi wajib Mandi wajib adalah mandi yang kita laksanakan untuk menyucikan diri dari hadas besar. Hukumnya wajib artinya jika tidak kita lakukan maka berdosa.
- Mandi Sunnah Banyak sekali contoh mandi sunnah dalam Islam. Contohnya adalah mandi Jum‟at, mandi sebelum shalat Idul Adha dan shalat Idul Fitri, mandi sunnah taubat, dan lain-lain.
- Mandi Biasa
Mandi biasa adalah mandi yang biasa kita laksanakan sehari dua kali.
Lalu apa perbedaan ketiganya?
Komentar
Posting Komentar